AKAL,WAHYU DAN JALAN MENGENAL TUHAN
Pengenalan dan pengetahuan akan keberadaan
Tuhan merupakan hal yang asasi dan prinsip bagi manusia yang beragama, meskipun
nantinya konsep tentang Tuhan berbeda sesuai dengan doktrin-doktrin suci agama
dan penafsiran aliran kepercayaan masing-masing. Tapi pada intinya, semua agama
dan aliran kepercayaan tersebut menegaskan dan membenarkan wujud suci dan agung
Tuhan.
Jika kita ingin mengindentifikasi
metode-metode pencapaian makrifat kepada Tuhan oleh setiap orang, maka bisa
kita katakan bahwa setiap orang memiliki metode dan cara tersendiri dalam
meraih makrifat tersebut. Oleh sebab itu, dikatakan bahwa jalan-jalan menuju
Tuhan sebanyak jiwa-jiwa makhluk yang ada di alam ini. Tetapi apabila kita
ingin meninjau sisi yang sama dari jalan-jalan makrifat kepada Tuhan tersebut,
maka terdapat beberapa pendekatan universal yang dapat mencakup semua manusia.
Di bawah ini terdapat beberapa metode dalam pencapaian makrifat kepada Tuhan,
antara lain:
a. Metode Argumentasi
Cara ini dapat ditempuh dan dijalani oleh
setiap orang yang memiliki akal sehat, sebab cara ini menggunakan premis-premis
dan prinsip-prinsip rasionalitas dalam menetapkan eksistensi Tuhan, sifat dan
perbuatan Tuhan. Namun dalam metode ini juga terdapat tingkatan-tingkan
argumentasi dari yang paling sederhana hingga yang paling rumit dan filosofis
(dengan argumentasi filsafat).
b. Metode Syuhudi
Cara ini, jika ditinjau dari segi
epistemologi memiliki tingkatan yang lebih tinggi dari metode argumentasi di
atas, sebab dalam syuhudi manusia mengenal Tuhan dengan ilmu huduri, sedangkan
pada metode pertama dengan ilmu husuli. Cara ini dijalani dengan pembersihan
dan pensucian nafs (jiwa) lewat pendisiplinan diri pada tingkatan-tingkatan
spiritual hingga mencapai maqam "penyaksian" Tuhan dan dengan
pandangan batin memandang sifat jalal dan jamal-Nya.
c. Metode Kontemplasi
Manusia dalam perjalanan hidupnya
senantiasa dipenuhi dengan rasa ingin tahu terhadap apa yang dihadapannya,
sebab itu apa saja yang disaksikannya senantiasa memotivasinya untuk mengenal
dan mengetahuinya lebih jauh dan lebih dalam. Dan dengan berpikir terhadap
fenomena-fenomena alam yang disaksikannya serta hubungan satu sama lainnya bisa
mengantarkannya pada penemuan akan keberadaan Tuhan dan sifat-sifat-Nya seperti
ilmu, iradah, hikmah dan kekuasaan. Jalan ini bersandar pada pengamatan dan
penyaksian alam natural, sebab itu disebut jalan perenungan dan observasi.
Perlu diketahui bahwa pada dasarnya jalan ini tidak dapat dicapai tanpa
menggunakan prinsip-prinsip akal.
d. Metode Akal
Jalan ini menggunakan premis-premis akal
dan logika serta metode-metode argumentasi yang murni bersandar pada kaidah
akal dalam pembuktikan keberadaan Tuhan dan menetapkan sifat-sifat khusus yang
layak bagiNya, seperti hidup, ilmu, hikmah, iradah, dan kuasa, serta membersihkan-Nya dari sifat-sifat yang
tidak layak, seperti bermateri, beranak dan terbatas .
tunggu kelanjutannya
tunggu kelanjutannya