Selasa, 20 Desember 2022

BAHAN KHUTBAH - BAHAYA TALAK



Kata Thalak adalah sebuah kata yang dapat menghancurkan keluarga, oleh karena itu Alloh membencinya, meskipun talak itu halal

Kata talak tidak hanya dibenci oleh Alloh, tapi juga dibenci oleh banyak orang, utamanya anak2

Mengapa dibenci

Karena talak dapat memutuskan hubungan antara suami isteri,

dapat menceraiberaikan anak-anak,

dapat memutus hubungan saliturrohim,

dan masyarakatpun akan terkena dampak buruknya,

oleh karena itu, thalak sangat dibenci oleh syariat islam, tapi dicintai dan disenangi oleh syetan,

Sehingga Iblis apabila kedatangan syetan yang baru saja berhasil menceraiberaikan hubungan suami isteri , dia peluk erat syetan tsb. Lalu didudukkan didekatnya sebagai penghormatan atas prestasinya,

Mengapa? karena Iblis tau dampak buruk dan kerusakan akibat thalak,

syetan itu musuh kita, hal-hal yang buruk akan ia bisikkan sebagai sesuatu yang mudah dan indah, dan hal-hal yang baik, bermanfaat ia bisikkan sebagai sesuatu yang bisa mendatangkan kesedihan dan menghilangkan kegembiraan

Maka wajib bagi suami isteri untuk benar-benar menjaga rumahtangganya, dan terus berupaya untuk mempertahankan, melestarikan hubungan yang penuh berkah antara suami isteri,

Sahabat kampong ilmu yang berbahagia

hubungan yang harmonis menjadi sebab terwujudnya kebahagiaan, ketenangan, sakinah, mawadah wa rohmah, dan dapat menjadikan pandangan mata terjaga, syahwat terkendali, dan dapat menghasilkan keturunan yang solih,

Dalam hubungan yang harmonis antara suami isteri , keduanya bisa saling tolong menolong dalam kebaikan dan taqwa, dapat memberi andil meningkatkan populasi ummat, masyarakat, dan dapat mendidik anak2 diatas iman dan amal sholih

Dan jika terjadi sesuatu di antara pasangan suami istri yang dapat mengacau dan mengganggu ketentraman hidup mereka, agar biduk rumah tangga tidak oleng dan tenggelam, maka hendaklah mereka berpegang teguh pada kesabaran, ketabahan, kedewasaan, kelembutan, pemaafan, dan pengampunan, dan hendaklah keduanya menjauhkan dirinya dari sikap keras kepala, kesombongan, dan balas dendam,

dan masing-masing dari mereka hendaknya tidak bersikukuh menuntut terpenuhinya haknya secara penuh, sedikitpun tidak boleh berkurang

Nasehat saya : mengalahlah sedikit demi keutuhan rumah tangga

cobalah kalian Renungkan kitab Alloh dan Sunnah Rosululloh. SAW, niscaya kalian berdua akan menemukan keterangan yang menekankan untuk menjaga dan melestarikan hubungan pernikahan

Alloh berfirman :

وَعَاشِرُوْهُنَّ بِالْمَعْرُوْفِ ۚ فَاِنْ كَرِهْتُمُوْهُنَّ فَعَسٰٓى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـًٔا وَّيَجْعَلَ اللّٰهُ فِيْهِ خَيْرًا كَثِيْرًا ١٩ ( النساۤء/4:19)

Pergaulilah mereka dengan cara yang patut. Jika kamu tidak menyukai mereka, (bersabarlah) karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak di dalamnya.

 

Dalam ayat ini, Alloh tidak mengatakan “ jika kamu tidak menyukainya maka thalaklah mereka . tidak “ tapi Alloh mengatakan

(فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا)

Jika kamu tidak menyukai mereka, (bersabarlah) karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak di dalamnya.

 

Jadi ayat ini menginginkan dan mendorong suami yang tidak menyukai isterinya agar tetap mempertahankan isterinya, tidak cepat-sepat menceraikannya

 

Sahabat kampong ilmu yang berbahagia

syariat kita, syariat islam yang mudah ini datang untuk mempersempit peluang terjadinya perceraian, dan memberikan tuntunan dan solusi agar tidak terjadi perceraian,

kalaupun terjadi tidak banyak

caranya?

1.         dengan menggauli isteri secara kita baik dan patut

menggauli secara baik dan patut ini, dapat menumbuhkan hubungan yang saling menghormati , menghargai,

2.          masing-masing dari suami isteri memberikan hak2 masing,

3.         melihat kebaikan, kemaslahatan dan kelebihan2 isterinya/suaminya untuk urusan dunia dan agamanya, dan menutup mata atas kekurangan masing-masing, sambil terus berusaha untuk memperbaiki kekurangan2nya dan mencari cara sebaik-baiknya

Nabi bersabda :

لاَ يَفْرَكْ مُؤْمِنٌ مُؤْمِنَةً ، إِنْ كَرِهَ مِنْهَا خُلُقًا رَضِيَ مِنْهَا آخَرَ

"Janganlah marah (laki-laki Muslim/suami) kepada seorang wanita Muslimah (istri). Jika tidak menyukai perangai darinya, maka sukailah perangai lainnya.".

Artinya janganlah seorang muslim membenci isterinya , jika ada satu sebab, yang menurutnya sebuah kekurangan yang membuatnya tidak menyukainya, jangan focus ke situ, lihatlah juga pada dirinya dari sisi yang lain, pasti masih banyak sebab2 lain , banyak kebaikan dan kelebihan lain, yang dapat dijadikan alasan untuk tetap mempertahankannya sebagai isteri/suami, menjadikannya patner dan teman dekat,

Syariat islam mengajarkan kepada kita, bahwa thalak adalah jalan terakhir setelah semua sarana-sarana untuk memperbaiki hubungan suami isteri di tempuh, seperti memberi nasehat, mendiamkan, mendatangkan mediator dari kedua pihak, dll

Ketika semua cara untuk memperbaiki hubungan sudah ditempuh ternyata tidak membawa hasil, dan kehidupan rumah tangga terasa tidak ada gunanya, tidak ada manfaatnya, disini Alloh menjadikan thalak sebagai solusi, jalan keluar,

Sebagaimana pernikahan adalah syariat yang membawa kebaikan , thalakpun jika dilakukan sesuai syariat Alloh akan membawa kebaikan,

Alloh berfirman :

وَاِنْ يَّتَفَرَّقَا يُغْنِ اللّٰهُ كُلًّا مِّنْ سَعَتِهٖۗ وَكَانَ اللّٰهُ وَاسِعًا حَكِيْمًا ١٣٠ ( النساۤء/4:130)

130.  Jika keduanya bercerai, Allah akan memberi kecukupan kepada masing-masing dari keluasan (karunia)-Nya. Allah Mahaluas (karunia-Nya) lagi Mahabijaksana.

 (An-Nisa'/4:130)

Jagalah keutuhan dan stabilitas rumah tangga Anda, usahakanlah rumah tangga kalian berdua menjadi tempat yang aman dan tenteram, dalam kehidupan yang bahagia , nyaman, penuh cinta kasih , saling kasih sayang, antara suami, isteri dan anak2,

karena kita sekarang ini , hidup di masa , dimana perceraian sering terjadi ,

mengapa banyak perceraian, ?

karena ketidaktahuan mereka akan ketentuan Syariah dan aturan2nya, karena lemahnya pemahaman terhadap agamanya, dan karena pandangan picik terhadap akibat buruk perceraian dan pengaruhnya terhadap pasangan suami/isteri dan anak2nya.

Juga Karena pengaruh propaganda2 sesat tentang indahnya perceraian, karena bisa bebas, tidak terikat oleh siapapun, mau pergi kemana, pulang jam berapa bisa semaunya sendiri

Perceraian itu terjadi juga ada yang karena bujukan para penipu, yang dijumpai secara langsung maupun tidak, misalnya melalui medsos seperti fb. Twiter, WA , dll

Bujukan dan rayuan gombal pihak lain biasanya disertai dengan sejumlah iming2, dan harapan2 masa depan yang lebih indah, dengan pancingan sesuatu yang bersifat materi

tujuan mereka adalah hancur dan lenyapnya kesenangan , kegembiraan rumah tangga bahagia tersebut , mereka hanya ingin melihat keluarga bahagia itu sengsara,

Mereka iri, dan dengki melihat rumah tangga kalian berdua bahagia

Sebab lainnya adalah, isteri yang menjadikan gaya hidup artis dan wanita2 terkenal  sebagai qudwah sebagai idola ,

dia ingin seperti mereka yang hidup dalam gelimang harta benda, kemewahan, kesenangan, traveling, makan dari satu restoran ke restoran lain,  sering keluar rumah untuk mencari hiburan,

isteri ini lalu menuntut suaminya agar memenuhi keinginan-keinginannya, yang suami itu tidak sanggup untuk memenuhinya,

atau isteri menginginkan sesuatu yang tidak dibolehkan agama, dan bertentangan dengan muruah. Dan suami menolak untuk memenuhi permintaannya

misalnya isteri ingin tampil didepan umum dengan tidak mengenakan jilbab

lalu sering cekcok, dan puncaknya , “ cerai”

Perceraian itu juga bisa terjadi karena di picu oleh suami yang suka membanding-bandingkan isterinya dengan wanita lain,

dengan temannya, dengan tetangganya , dengan wanita murahan yang suka telanjang, dll

pembadingan ini kadang sampai pada tahap dimana suami / isteri menjadi dingin, mati rasa, tidak lagi punya selera terhadap pasangannya,

jika sikap seperti ini terus berkelanjutan akan menimbulkan kebencian, kalau kebencian tetap terus dipelihara ujungnya bisa kita duga, … cerai

Rosululloh SAW bersabda

  "انْظُرُوا إِلَى مَنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ ، وَلاَ تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ ، فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لاَ تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ"

Lihatlah siapa yang berada di bawah kalian, dan jangan melihat orang yang berada di atas kalian, sebab yang demikian lebih patut agar kalian tidak memandang remeh nikmat Allah atas kalian.’” – Muslim

Orang yang mau melihat orang yang ada dibawahnya , dia akan mengetahui betapa besarnya nikmat Alloh yang diberikan kepadanya

Sahabat kampong ilmu yang berbahagia

Jika tidak dapat dihindari, dan perceraian harus dilakukan, hendaknya suami memastikan bahwa talaknya adalah talak yang mengikuti sunnah bukan thalak bid'ah, dengan menceraikan istrinya satu kali, tidak tiga sekaligus, agar masih tersisa pintu untuk kembali menjalin cinta lama,

atau hendaknya talak di jatuhkan dalam masa suci di mana tidak terjadi persetubuhan, dan jika perceraian itu terjadi, maka usahakanlah berpisah  dengan penuh kebaikan dan kebajikan.

Jangan sampai ada saling fitnah, tidak ada bahasa2 kotor diantara keduanya, jangan ada upaya dan usaha saling menyakiti, karena semua ini adalah perbuatan yang tidak layak dilakukan oleh orang berbudi baik

Alloh berfirman :

اَلطَّلَاقُ مَرَّتٰنِ ۖ فَاِمْسَاكٌۢ بِمَعْرُوْفٍ اَوْ تَسْرِيْحٌۢ بِاِحْسَانٍ ۗ

229.  Talak (yang dapat dirujuk) itu dua kali. (Setelah itu suami dapat) menahan (rujuk) dengan cara yang patut atau melepaskan (menceraikan) dengan baik.

 

alihsan disini, maksudnya suami harus memenuhi hak2 isterinya, tidak boleh menyakiti, dan mencacimaki atau mengolok-olok isterinya, menyebarkan aibnya, dan menjatuhkan kehormatannya sebagai manusia

Semoga Allah menjaga dan melindungi rumah tangga kaum muslimin  dan semoga senantiasa dalam keadaan aman dan sejahtera,

dan semoga Alloh melindungi mereka dari orang-orang yang ingin menghancurkan dan merusaknya,

rumah tangga harmonis adalah berkah yang besar, dan merupakan tanda kebesaran Alloh

وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوْٓا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّرَحْمَةً ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ ٢١ ( الرّوم/30:21)

21.  Di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah bahwa Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari (jenis) dirimu sendiri agar kamu merasa tenteram kepadanya. Dia menjadikan di antaramu rasa cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.

 (Ar-Rum/30:21)


Selasa, 18 Oktober 2022

KHUTBAH JUMAH - hijrah dan persaudaraan

إن الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِل لَهُ وَمَنْ يضْلِلْ فَلا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاإِلهَ إِلا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَن سَيِّدَنَا مُحَمدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لا نَبيّ بَعْدَهُ، اللهُم فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى هَذَا النبِيِّ الْكَرِيْمِ وَعلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ وَ مَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ…
أَمّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ مَن اتّقَى…
قَالَ اللهُ تَعَالَى :“يَآأَيّهَا الّذِيْنَ ءَامَنُوا اتّقُوا اللهَ حَق تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلا وَأَنْتُمْ مسْلِمُونَ”.
marilah kita bersama-sama senantiasa meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT. Taqwa dalam arti yang sebenarnya. Yaitu dengan menjalankan perintah-perintah Allah dan meninggalkan semua laranganNya. Bahwasannya tidak ada perbedaan antara seseorang dengan seorang yang lainnya kecuali taqwanya. Maka alangkah bahagia dan beruntungnya orang yang termasuk dalam golongan muttaqin. Karena kelak akan mendapat tempat dan maqam yang mulia di sisi Ilahi.
Baru saja kita memasuki bulan Muharram di tahun 1435 Hijriyah, tahun baru Islam ini memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan perintiwa hijrah yang sarat dengan makna dan pelajaran bagi umat Islam. Dan Sejarah telah mencatat bahwa Khalifah Umar bin Khattab adalah orang yang pertama kali menetapkan penanggalan hijriyah atas usul  imam ALI .
Secara bahasa hijrah artinya meninggalkan suatu tempat. Menurut Ar Raghib al Ashfahany, hijrah berarti keluar dari darul kufur, yakni wilayah yg tidak menerapkan hukum-hukum Islam, menuju darul iman (yakni wilayah yg menerapkan seluruh hukum Islam)[1]. Hijrahnya Nabi dari Makkah ke Madinah merupakan peristiwa penting yang mengubah wajah umat Islam saat itu. Umat yang awalnya tertindas & teraniaya di Makkah selama 13 tahun, setelah hijrah ke Madinah dan berhasil menegakkan tatanan masyarakat yang islamy dalam sebuah negara, berubah menjadi umat yang mulia, kuat dan disegani. Oleh karena itu tatkala mendiskusikan tentang penanggalan Islam, Umar bin Khaththab ra. menyatakan:
بل نؤرخ لمهاجرة رسول الله، فإن مهاجرته فرق بين الحق والباطل
Bahkan kita akan menghitung penanggalan berdasarkan hijrahnya Rasulullah, sesungguhnya Hijrah itu memisahkan antara kebenaran dan kebatilan.
Dengan Dipakainya kalender hijriyah dimaksudkan agar umat islam senantiasa bisa mengambil ibroh atau pelajaran akan makna hijrah
Setelah menetap dimadinah Nabi Muhammad SAW mulai mengatur strategi untuk membentuk masyarakat Islam yang terbebas dari ancaman dan tekanan
Hal pertama yang dilakukan Rasulullah begitu beliau menginjakkan kaki di kota Madinah adalah mendirikan masjid. Masjid ini tidak saja berfungsi sebagai tempat ibadah ritual melainkan juga sebagai pusat segala aktifitas masyarakat Islam, baik dalam bidang spiritual maupun keduniaan. Di dalam lingkungan masjid inilah masyarakat Madinah menimba berbagai ilmu pengetahuan. Mulai ilmu pengetahuan keagamaan hingga ilmu pengetahuan umum.
Hal Kedua yang dilakukan Nabi ialah dengan mempersaudarakan, mempertalikan hubungan kekeluargaan atara penduduk Madinah dengan orang-orang yang ikut hijrah dari Makah.
Hal Ketiga yang dilakukan Nabi Muhammad SAW ialah mengadakan perjanjian untuk saling membantu antara kaum muslim dengan orang-orang selain muslim.
Dalam kesempatan khutbah ini kami ingin menekankan betapa pentingnya persaudaraan antar umat islam. Bahwa Ajaran Islam mendorong persatuan dan solidaritas di antara kaum Muslimin tanpa memandang perbedaan ras, etnis, bahasa dan mazhab
untuk mengikat pengikut Islam yang terdiri dari berbagai macam suku dan kabilah ke dalam suatu ikatan masyarakat yang kuat, senasib, seperjuangan dengan semangat persaudaraan Islam Nabi mempersaudarakan Muhajirin dan Anshar.



Sedangkan imam Ali bin Abi Thalib dipilih untuk menjadi saudara Baginda Nabi sendiri. Selanjutnya setiap kaum Muhajirin dipersaudarakan dengan kaum Anshar dan persaudaraan itu dianggap seperti saudara kandung sendiri. Kaum Muhajirin dalam penghidupan ada yang mencari nafkah dengan berdagang dan ada pula yang bertani mengerjakan lahan milik kaum Anshar. Orang Anshor lebih mementingkan saudaranya daripada dirinya sendiri
“Tak seorang pun Muhajir yang menetap di rumah seorang Anshar melainkan dengan undian.”
Begitulah, sehingga Allah berkenan mengabadikan keluhuran budi kaum Anshar itu dalam Al-Qur’an agar dikenang oleh manusia sepanjang zaman. Hingga kini keluhuran itu masih tampak bersinar terang di permukaan wajah zaman. Tentang kaum Anshar Allah berfirman,
وَ الَّذينَ تَبَوَّؤُا الدَّارَ وَ الْإيمانَ مِنْ قَبْلِهِمْ يُحِبُّونَ مَنْ هاجَرَ إِلَيْهِمْ وَ لا يَجِدُونَ في‏ صُدُورِهِمْ حاجَةً مِمَّا أُوتُوا وَ يُؤْثِرُونَ عَلى‏ أَنْفُسِهِمْ وَ لَوْ كانَ بِهِمْ خَصاصَةٌ وَ مَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
“Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (orang Muhajirin); dan mereka mengutamakan mereka (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (Al-Hasyr: 9)
وَ الَّذينَ جاؤُ مِنْ بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنا وَ لِإِخْوانِنَا الَّذينَ سَبَقُونا بِالْإيمانِ وَ لا تَجْعَلْ في‏ قُلُوبِنا غِلاًّ لِلَّذينَ آمَنُوا رَبَّنا إِنَّكَ رَؤُفٌ رَحيمٌ
Dan (pula) orang-orang yang datang sesudah mereka, mereka itu berkata; "Ya Tuhan kami! Ampunilah kami dan saudara­saudara kami yang telah men­dahului kami dengan iman dan janganlah Engkau jadikan di da­lam hati kami rasa dengki kepada orang-orang yang beriman; Tuhan kami! Sesungguhnya Eng­kau adalah Maha Penyantun, Maha Penyayang.
Begitulah putera-putera Islam selanjutnya menapaki tangga keluhuran khususnya generasi pertama yang jiwa-jiwa mereka dipenuhi oleh rasa persaudaraan imani. Pada mereka tak ada perbedaan antara Muhajir dan Anshar, tak ada jarak antara orang Mekkah dengan orang Yaman.
Pada hari ketika matahari risalah kenabian bersinar di langit Ka'bah, tidak ada yang mengira bahwa utusan Allah ini memberikan pelajaran dan hikmah melimpah untuk umat manusia yang tenggelam dalam kejahilan. Muhammad al-Amin Saw, dengan bekal keimanan, kesucian dan kemuliaan, menunjukkan jalan hidayah kepada umat dan dengan menyeru tauhid, beliau menyingkap ruh spiritualitas untuk hati-hati manusia yang haus akan hakikat. Rasulullah Saw dengan penuh ketelitian memegang kendali kepemimpinan umat Islam dan dengan slogan solidaritas, beliau mengubah perpecahan antara umat manusia menjadi persatuan dan persaudaraan. Kaum Muhajir dan Anshar saling bersaudara. Karat-karat dendam jahiliyah telah dibersihkan dari hati mereka. Rasulullah Saw adalah rahmat untuk menjaga dan mengokohkan persatuan. Inilah pesan wahyu Rasulullah Saw untuk seluruh umat Islam:
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. 
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu adalah bersaudara.”,

وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ ۚ أُولَٰئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma´ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. 
وكونوا عباد الله إخوانا ، المسلم أخو المسلم ، لا يظلمه ولا يخذله ولا يحقره ،
“Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang saling bersaudara.”
Begitulah generasi Islam pertama -semoga keridhaan Allah atas mereka-  dalam memahami makna persaudaraan dan kekeluargaan dalam Islam yang agung ini. Iman dalam dada telah menumbuhkan rasa cinta, kedekatan, dan persaudaraan yang paling luhur dan abadi di antara mereka. Mereka ibarat satu tubuh, satu hati, dan satu tangan. Dan inilah karunia Allah yang selalu diingat-ingatkan kepada mereka oleh-Nya pada surat Al-Anfal ayat 63
وَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ ۚ لَوْ أَنْفَقْتَ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا مَا أَلَّفْتَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ أَلَّفَ بَيْنَهُمْ ۚ إِنَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
dan Alloh Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana.
Bila anda membaca Al-Qur’an, Sunah Rasul yang agung, dan sejarah para leluhur dari putera-putera terbaik agama ini, niscaya akan kita temukan semua sifat-sifat mulia yang dapat menyejukkan mata dan menenteramkan telinga dan hati kita.
Sebagai akhir khutbah ini kami tekankankan sekali lagi Bahwa Ajaran Islam mendorong persatuan dan solidaritas di antara kaum Muslimin tanpa memandang perbedaan ras, etnis, bahasa dan mazhab. bukan malah sebaliknya suka mengkafirkaan, menuduh sesat yang diluar kelompoknya, suka membidahkan sesama muslim.
Kita  menyembah Alloh Tuhan Yang Maha Esa dan secara bersamaan menyuarakan kalimat Tauhid "La Ilaha Illa Allah" kita mempercayai risalah Nabi Muhammad Saw serta meyakini bahwa Islam adalah agama penutup. kita meyakini al-Quran sebagai kitab suci langit yang menjadi pedoman bagi mereka dalam menjalani kehidupan. Kita menunaikan salat ke arah kiblat yang sama dan melaksanakan ibadah haji di tanah suci Mekah serta menjadikan Idul Kurban sebagai hari raya umat Islam. Selain itu, umat Islam juga mencintai keluarga Rasulullah Saw dan menghormatinya. Inilah Landasan kita dalam berukhuwwah . siapapun dia dan apapun madzhabnya jika menyakini kebenaran hal2 tsb . berarti adalah saudara kita seagama . 
dan cukuplah semua itu untuk merajut dan menyambungkan hati-hati kita umat Islam dan menggugah perasaan persaudaraan. Dengan tujuan dan perasaan yang sama itu, umat Islam dapat menciptakan persatuan dan solidaritas, dan menjamin kepentingan-kepentingan bersama.

وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ – إِنَّ الَّذِينَ تَوَفَّاهُمُ الْمَلَائِكَةُ ظَالِمِي أَنْفُسِهِمْ قَالُوا فِيمَ كُنْتُمْ قَالُوا كُنَّا مُسْتَضْعَفِينَ فِي الْأَرْضِ قَالُوا أَلَمْ تَكُنْ أَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةً فَتُهَاجِرُوا فِيهَا فَأُولَئِكَ مَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ وَسَاءَتْ مَصِيرًا- بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْاَنِ الْعَظِيم، وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الاَيَاتِ وَ الذِّكْرِ الحَْكِيْم اَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَاَسْتَغْفِرُاللهَ الْعَظِيمَْ – لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِينَ فَاسْتَغْفِرُوهُ اِنَّهُ هُوَالْغَفُوْرُ الرَّحِيمِ

KHUTBAH JUMAT - MENITI KARIR MENJADI WALIYULLOH, ULAMA DAN TOKOH ITU SEJAK MUDA

 

Maasyirol muslimin

Marilah kita taati perintah2 Alloh, marilah kita tinggalkan larangannya, dan berusahalah dengan sungguh-sungguh untuk terus berusaha menjadi orang yang taat kepada Alloh dalam arti yang sebenar-benarnya, kita harus berusaha untuk menjaga diri kita dan keluarga kita agar istiqomah dalam mematuhi aturan Alloh dalam setiap kondisi,

Dalam setiap fase kehidupan kita, sejak anak, kita harus belajar taat kepada Alloh, lalu berkembang menjadi pemuda yang patuh Alloh, dengan mengamalkan aturan2 dari Alloh, dan aktif dalam memperjuangkan agama Alloh ,

Agar kita tetap dalam kondisi taat dan taqwa kepada Alloh maka sering-seringlah ingat mati, ingat nikmat akhirat . takut siksa neraka ,

Pupuklah keyakinan bahwa cepat atau lambat, kita semua pasti akan mati.

Hal ini penting,                        

Mengapa, karena hati manusia entah pengaruh apa sering berubahrubah, ada orang di masa anak2 , baik sekali, ngaji dan ke masjid tidak pernah ditinggalkan, sopan santun, lembut tutur katanya , tanda2 kesolehan tampak jelas di wajahnya

namun ketika masuk di usia pemuda, kira usia 15 bisa kurang dan lebih berubah menjadi pemuda binal , nakal tak kenal ngaji, nggak pernah sholat, apa lagi baca alquran, padahal dulu semasa masih kanak2 kkebiasaan2 baik itu tidak pernah ditinggalkan, sekarang tidak pernah lepas dg HPnya, pelajaran sekolahnya berantakan, mulai kenal arak-narkoba-miras dan sejenisnya, melai kenal pacaran, bahkan berani berbuat zina, dan dosa2 lainnya,

bayangkan bagaimana perasaan hati orang tuanya, yang dengan kasih sayang dan kelembutan seorang ibu merawat dan menjaganya siang malam dengan sabar ingin melihat anaknya menjadi orang baik, orang sholih , tapi di permulaan usia remajanya sudah rusak dan bejat akhlaq nya

ibunya pasti menyesal telah melahirkan , menyusui, dan membesarkan anak seperti ini,

namun doa penuh kasih seorang ibu kepada anaknya tidak pernah berhenti siang dan malam di panjatkan kepada Alloh, agar anaknya kembali menjadi anak sholih

ayahnya pasti kecewa berat, mungkin diam2 sang ayah berharap anak yang membawa malu ini, yang setiap hari memproduk dosa cepat mati saja, namun naluri seorang Ayah tetap tidak tega, maka doa penuh kasih kepada anaknya tidak pernah berhenti siang dan malam di panjatkan kepada Alloh, agar anaknya kembali menjadi anak sholih

maasyirol muslimin                          

Pupuklah keyakinan bahwa cepat atau lambat, kita semua pasti akan mati.

karena dengan modal keyakinan ini memudahkan kita untuk dapat merasakan adanya negeri akhirat. Yaitu Alam kelanggengan,

tempat kita disana, di negeri akhirat itu tergantung dari bekal atau pahala yang kita bawa dari dunia.

"Kesadaran" akan hal ini akan dapat memotivasi, bahwa kehidupan di dunia pada hakikatnya adalah semata-mata arena untuk mengumpulkan pahala,

yaitu dengan jalan taat dan patuh melaksanakan "aturan main" yang ditentukan Allah dan Rasulullah, yang antara lain:

amar makruf nahi mungkar , mendirikan shalat, berserah diri / tawakkal, sabar waktu ditimpa musibah , bertahan dalam kondisi tidak nyaman, sabar waktu diperlakukan zalim oleh orang , melawan kedloliman jika punya kemampuan, meninggalkan perbantahan sedangkan kita merasa benar, berlaku baik kepada orang, menolong orang yang sedang kesusahan, tidak iri hati dengki, tidak takabur/sombong, tidak riya atau pamer, membantu dalam pekerjaan keluarga, tidak menyakiti hati orang dan tidak memutuskan persaudaraan, menjauhkan diri dari sikap amarah, / mudah marah / emosinan, berlaku bijaksana waktu disakiti orang, selalu memohon ampun bila terlanjur melakukan pembangkangan, atau maksiat, tidak bergunjing atau membicarakan aib orang, kecuali dengan tujuan agar orang lain selamat dari kejahatan fitnah yang dilakukannya

tidak berburuk sangka,/ suk dhon, kecuali kepada orang2 yang dikenal licik, dan mempunyai gelagat tidak baik, karena umumnya orang yang tertipu justru dimulai ketika kita husnudllon, silahkan tanya orang2 yang pernah tertipu , awalnya adalah tidak menaruh curiga, lalu percaya dan akhirnya tertipu

kebaikan lainnya , tidak berlaku zalim ( baik itu zalim tindakan, ucapan atau pun pikiran ), selalu ramah, memaafkan orang yang menganiayai kita

selalu ingat Allah ( di waktu duduk, berjalan maupun berbaring )

mendamaikan permusuhan, memuliakan tamu, memenuhi undangan, menjenguk yang sakit, mengajak orang ke jalan Allah, menyampaikan kebenaran, memenuhi janji, berlaku baik terhadap tetangga, mengeluarkan zakat , bersedekah, tidak kikir, menjaga kebersihan, mendoakan orang tua, tidak durhaka kepada orang tua,

berlaku lemah lembut kepada pembantu, mengantarkan jenazah, olah raga agar sehat untuk ibadah kepada Alloh, menuntut ilmu, mengamalkan ilmu, menyantuni anak yatim,  bersyukur atas nikmat-Nya, melaksanakan haji bagi yang mampu, tidak melakukan syirik, tidak mendatangi dukun dan percaya dukun yang sering dikatakan paranormal atau orang pintar,

bekerja mencari yang halal. Dakwah, jihad membela agama Alloh bukan membela yang mbayar, membela rasululloh ketika dihina,

jangan ketika idolanya di singgung di bela matimatian, namun ketika rosululloh dihina, diam, ketika dzurriyah rosululloh di dholimi mlengos pura2 tidak tau, bahkan hanya sekedar dengan sepenggal kata pembelaan tidak mau dll

maasyirol muslimin

untuk dapat memudahkan taat pada aturan main yang dibuat Allah dan Rasulullah saw., kita harus memiliki fundamen-fundamen yang mantap, yaitu berupa pengertian/pemahaman yang mendalam mengenai konsepsi-konsepsi Allah tentang manusia.

Dengan kata lain , itulah hikmah

Jangan mengharapkan pengertian/pemahaman / hikmah ini datang secara instant, secara cepat, karena pengertian/pemahaman agama ini hanya akan dikuasai setelah melalui proses pencarian yang sungguh sungguh (Al-Israa:19).  

وَمَنْ اَرَادَ الْاٰخِرَةَ وَسَعٰى لَهَا سَعْيَهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَاُولٰۤىِٕكَ كَانَ سَعْيُهُمْ مَّشْكُوْرًا ١٩ ( الاسراۤء/17:19)

19.  Siapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh, dan dia adalah mukmin, mereka itulah orang yang usahanya dibalas dengan baik.,

Bila kita tidak pernah "menghidupkan' proses ini, atau mencari pengertian/pemahaman /hikmah ajaran agama maka kita tidak akan dapat mengerti secara haqul yagin konsepsi-konsepsi Allah terhadap manusia.

Semakin dini proses ini dihidupkan, maka semakin lengkap dan dalam pengertian/pemahaman agama yang akan diperoleh.

Oleh karena itu, bila kita mulai menghidupkan proses ini di usia 60-an , atau mencari pengertian/pemahaman /hikmah ajaran agama setelah pension misalnya, maka dengan umur yang tersisa akan sedikit sekali pengertian/ pemahaman agama yang dapat diperoleh.

Seusia itu sudah banyak sel2 otak yang mati, sehingga pelajaran sederhana sulit dipahami,  

Di usia itu biasanya Penyakit tua satu persatu mulai datang, sehingga badan ini  rasanya malas di ajak ibadah dan belajar

Dan kendala2 lain

ini berarti semakin sulit pula kita dapat taat pada keinginan-keinginan-Nya Alloh.

Fakta sejarah menunjukan, potensi mendapatkan "pencerahan" pemahaman agama paling kuat terdapat pada usia muda, bukan pada usia lanjut.

Pemeluk dan pengikut setia para nabi pun pada awalnya adalah para pemuda.

Tatkala nabi Musa as. mengajak kaumnya untuk menyembah Allah, maka hanya para pemuda sajalah yang mau mengikuti seruannya [Yunus:83).

فَمَآ اٰمَنَ لِمُوْسٰىٓ اِلَّا ذُرِّيَّةٌ مِّنْ قَوْمِهٖ عَلٰى خَوْفٍ مِّنْ فِرْعَوْنَ وَمَلَا۟ىِٕهِمْ اَنْ يَّفْتِنَهُمْ ۗوَاِنَّ فِرْعَوْنَ لَعَالٍ فِى الْاَرْضِۚ وَاِنَّهٗ لَمِنَ الْمُسْرِفِيْنَ ٨٣ ( يونس/10:83)

83.  Tidak ada yang beriman kepada Musa selain keturunan dari kaumnya disertai ketakutan kepada Fir‘aun dan para pemuka kaumnya yang akan menyiksa mereka. Sesungguhnya Fir‘aun benar-benar sewenang-wenang di bumi. Sesungguhnya ia benar-benar termasuk orang-orang yang melampaui batas.

Begitu juga pada awal Rasulullah saw. menyampaikan risalah Islamnya, para pemudalah yang lebih dulu menyambutnya.

Pemuda-pemuda itu antara lain Ali bin Abi Thalib KR, Abu dzar algiffari, Umar bin Khatab, Sa'ad bin Abi Waqash, Mua'dz bin Jabal, Abdullah bin Mash'ud, Thalhah bin Ubaidilah, Zubair bin Awwam, dan lain-lain yang rata-rata baru menginjak usia 20 tahun.

Adapun Abu Bakar Ash-Shiddiq saat itu usianya belum mencapai 40 tahun. Artinya Masih muda

Demikian pula ketika masyarakat keranjingan menyembah berhala, tampil pula pemuda Ibrahim yang menghancurkan berhala yang mereka sembah (Al-Anbiyaa':60).

قَالُوْا سَمِعْنَا فَتًى يَّذْكُرُهُمْ يُقَالُ لَهٗٓ اِبْرٰهِيْمُ ۗ ٦٠ ( الانبياۤء/21:60)

60.  Mereka (para penyembah berhala yang lain) berkata, “Kami mendengar seorang pemuda yang mencela mereka (berhala-berhala). Dia dipanggil dengan nama Ibrahim.”

Kita pun mengenal sikap teguh para pemuda yang menentang kompromi antara kebatilan dan kebenaran dalam kisah para penghuni gua (ashabul kahfi); yang pada akhirnya mereka ditidurkan Allah selama 309 tahun [Al-Kahfi:25]

وَلَبِثُوْا فِيْ كَهْفِهِمْ ثَلٰثَ مِائَةٍ سِنِيْنَ وَازْدَادُوْا تِسْعًا ٢٥ ( الكهف/18:25)

25.  Mereka tinggal dalam gua selama tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun.

Begitu juga para nabi seperti nabi Yusuf as, Isa as., dan lain-lainnya, mereka menjadi nabi dalam usia muda.

Hal ini semua menunjukan bahwa potensi untuk menangkap pencerahan, hidayah, hikmah, pemahaman terhadap agama paling kuat terdapat pada usia muda, bukan setelah tua,  

Begitu pula karir waliyulloh , seperti syeh abdul qodir jailani, hasan basri . raden patah, sunan gresik, dll memulai karir kawaliannya juga waktu masih muda

ulama seperti imam syafii , hambali kh hasyim asyari, KH ahmad dahlan dll, juga memulai karir keulamaannya waktu masih muda

begitu juga tokoh2 islam seperti sukarno, hatta, muhammad nasir , tan malaka, dll  , mereka semua memulai karir ke-tokohannya sejak waktu masih muda bahkan sejak anak2, lanjut ke usia muda . hingga dewasa

Mereka menjadi tokoh tidak tiba2, tidak instan, tidak menjadi tokoh karena menyebar baliho dimana-mana , mereka menjadi tokoh tidak karena membayar pelacur2 intelektual kere. Tidak Membeli ulama2 rakus dunia, tidak menyogok politisi2 busuk

Tapi mereka merintis sejak masa anak2 hingga dewasa,            

Wahai pemuda purwosari khususnya, bangkitlah pelajari islam, pahami islam, amalkan islam , perjuangkan islam, menangkan islam

Kemenangan islam adalah rahmat untuk semua orang, kekalahan islam berarti bencana , penderitaan dan kehinaan,

Indonesia Emas adalah Indonesia ketika puncak peradaban islam memimpin, bukan mengekor

اعوذ بالله من الشيطان الرجيم: وَمَا اَرْسَلْناكَ اِلَّا كَا فَّةً لِّلنَّاسِ بَشِيْرًا وَّنَذِيْرًا وَّلاكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ

وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَالرَّسُوْلَ فَاُولٰۤىِٕكَ مَعَ الَّذِيْنَ اَنْعَمَ اللّٰهُ عَلَيْهِمْ مِّنَ النَّبِيّٖنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاۤءِ وَالصّٰلِحِيْنَ ۚ وَحَسُنَ اُولٰۤىِٕكَ رَفِيْقًا ٦٩ ( النساۤء/4:69)

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

 

 

 

 

 

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. 

اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا

أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. 

اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. 

يا الله يا سميع يا بديع يا رفيع يا واسع يا حافظ يا مقيت يا مجيب خلصنا من الوباء

يا رب.. نجّ الشباب.. نج الشباب.. من هموم الحياة.. ومما يواجهه من الأهوال والصعاب.. اللهم زوج عزَّابهم.. وحصَّن فروجهم.. وجنبهم قُرناء السوء.. واحفظهم من الفتن ما ظهر منها وما بطن.. اللهم ارزق شباب المسلمين عفة يوسف عليه السلام.. وارزق بنات المسلمين طهارة مريم عليها السلام.. واحفظهم كما حفظت الأولين.. ونَجِّهِمْ بفضلك وقوتك يا قوى يا متين.. واحفظ نساء المسلمين من شر خلقك أجمعين.

رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ..

عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

 

BAHAN KHUTBAH - BAHAYA TALAK

Kata Thalak adalah sebuah kata yang dapat menghancurkan keluarga, oleh karena itu Alloh membencinya, meskipun talak itu halal Kata talak t...