Kepedulian Orang Tua, Kunci Sukses Mendidik Anak
Khutbah Idul Adha 2012
Oleh Syafaat
الخطبة الأولى:
الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر
الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر، الله أكبر كبيرا والحمد لله
كثيرا وسبحان الله بكرة وأصيلا الحمد لله الذي جعل عيد الأضحى ضيافة لعباده
الصالحين وجعل في قلوب المسلمين بهجة وسرورا. أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا
شريك له وأشهد أن محمد عبده ورسوله اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى آله وأصحابه
أجمعين. أما بعد فيا أيها الناس اتقوا الله فقد أفلح من تزكى وذكر اسم ربه فصلى.
Pada hari
ini dan pada pagi ini seluruh umat Islam di seluruh dunia menggemakan kalimat tahlil,
tahmid dan takbir guna mengagungkan kebesaran Allah, demikian juga
saudara-saudara kita yang sedang menunaikan ibadah haji di tanah suci Mekkah, mereka
lantunkan kalimat talbiyah: labbaikallahumma labbaik ……yang juga
merupakan ungkapan pengagungan kepada sang khaliq pencipta alam semesta
ini. Semua ini dilakukan dalam rangka merayakan Idul Adha. Secara bahasa, Id
berarti kembali dan adha berarti pengorbanan, perjuangan. Artinya para
hari ini, kita harus kembali pada semangat pengorbanan, gelora perjuangan demi
tegaknya agama Allah ini, li I'lai kalimatillah, sebagaimana yang telah
diperankan oleh sang fenomenal, nabiyullah Ibrahim, as. Dengan ketegaran hati,
beliau menerima titah Allah untuk menyembelih putera tercintanya yang lama
ditunggu kehadirannya.
Nama nabi
Ibrahim diabadikan dalam al-Quran 61 kali, melampaui nabi kita muhammad yang
hanya disebut 4 kali. Demikian juga julukan yang diberikan Allah pada Nabi
Ibrahim as bermacam-macam seiring dengan prestasi yang pernah diukirnya di
pentas sejarah. Beliau oleh Allah diberi gelar abul anbiya' (bapak para
nabi), ulul 'azmi (orang yang sabar dan teguh pendirian), dan
khalilur rahman (kekasih Allah yang maha pengasih). Ia dijuluki abul
anbiya' lantaran telah melahirkan para nabi dan orang-orang sholeh.
Sebagaimana firman Allah:
وَلَقَدْ
أَرْسَلْنَا نُوحًا وَإِبْرَاهِيمَ وَجَعَلْنَا فِي ذُرِّيَّتِهِمَا النُّبُوَّةَ
وَالْكِتَابَ (الحديد 26)
Dan
sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh dan Ibrahim dan Kami jadikan kepada
keturunan keduanya kenabian dan Al Kitab.
وَوَهَبْنَا
لَهُ إِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَجَعَلْنَا فِي ذُرِّيَّتِهِ النُّبُوَّةَ
وَالْكِتَابَ ﴿العنكبوت ٢٧﴾
Dan
Kami anugrahkan kepada Ibrahim, Ishak dan Ya`qub, dan Kami jadikan kenabian dan
Al Kitab pada keturunannya.
Tidak
banyak orang yang sukses melahirkan orang yang sukses pula. Berbeda dengan Nabi
Ibrahim as yang melahirkan dua orang nabi: nabi Ismail dan Ishaq. Dari jalur
nabi ismail terlahir nabi kita muhammad saw. Dan dari jalur nabi Ishaq terlahir
nabi Ya'qub dan dari nabi Ya'qub ini terlahir semua nabi yang berasal dari bani
Israil, sebagaimana yang ditulis Imam Ali As-shabuni dalam kitab annubuwwah
wal anbiya'.
Kemudian
pertanyaan yang muncul sekarang adalah apa rahasia di balik kesuksesan Nabi
Ibrahim as yang melahirkan tokoh-tokoh besar tersebut. Menurut al-Quran, paling
tidak ada 3 alasan:
1. Do'a yang
selalu dipanjatkan.
Disebutkan dalam
al-Quran bahwa dia senantiasa berdoa:
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ
الصَّالِحِينَ (الصافات 100)
Wahai Tuhanku
karuniakanlah aku keturunan yang shalih
Doa
tersebut dipanjatkan oleh Nabi Ibrahim as jauh sebelum beliau menikah atau
sebelum mempunyai anak, beliau tak henti-hentinya meminta kepada Allah, agar
dikaruniai anak yang sholeh. Beliau tidak semata meminta dikaruniai anak, tapi
juga memiliki misi agar anaknya kelak menjadi anak yang sholeh, bukan anak yang
kaya, cendekiawan dll. Dan beliau tidak pernah putus asa dalam berdoa, dan baru
pada usianya yang ke 86 tahun Allah memberikan karunia anak yang luar biasa
sebagaimana yang diminta dalam doanya.
Allah
menyebutkan ciri anak tersebut dengan:
فَبَشَّرْنَاهُ
بِغُلامٍ حَلِيمٍ (الصفات 101) .
Kami
beri dia kabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar.
Menurut tafsir As-suudi dalam kalimat di atas,
terdapat tiga kelebihan yang dimiliki sang anak, Ismail, yaitu: 1) seorang
laki-laki, 2) akan menjadi dewasa, 3) bijaksana. Ciri-ciri tersebut menambah
kegembiran Nabi Ibrahim as karena akan bisa meneruskan risalah kenabiannya.
Bagi
saudara-saudara kita yang mungkin saat ini sudah memasuki usia pernikahan,
bersegeralah untuk memohon kepada Allah sebagaimana doa di atas. Demikian juga
para suami yang istrinya sedang hamil, jangan pernah terputus untuk memohon
agar dikaruniai anak sholih, yang doa-doa mereka kelak akan menerangi kubur
orang tuanya dan amal-amalnya akan mengangkat derajat orang tuanya ke sorga. Di
samping berdoa, juga mereka perlu melakukan sesuatu yang menyenangkan orang tua
seperti berbakti, membantu, memberi citra baik, supaya kelak anak kita juga
melakukan kebaikan yang menyenangkan dan membanggakan kita sebagai orang tua.
Rasulullah
bersabda: بِرُّوْا آبَاءَكُمْ
تَبِرُّكُمْ أبْنَاؤُكُمْ (الطبرانى عن ابن عمر)
Berbaktilah
kepada orang tuamu niscaya anakmu akan berbakti kepadamu
2. Kepedulian Nabi Ibrahim
as pada pendidikan anak-anaknya
Dalam al-Quran diceritakan:
وَإِذْ قَالَ
إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَن
نَّعْبُدَ الأَصْنَامَ (إبراهيم 35)
Dan (ingatlah),
ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri
yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala.
وَوَصَّى
بِهَا إِبْرَاهِيمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يَا بَنِيَّ إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَى
لَكُمُ الدِّينَ فَلاَ تَمُوتُنَّ إَلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ (البقرة 132)
Dan Ibrahim
telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya`qub.
(Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih
agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam".
أَمْ كُنتُمْ
شُهَدَاء إِذْ حَضَرَ يَعْقُوبَ الْمَوْتُ إِذْ قَالَ لِبَنِيهِ مَا تَعْبُدُونَ
مِن بَعْدِي قَالُواْ نَعْبُدُ إِلَهَكَ وَإِلَهَ آبَائِكَ إِبْرَاهِيمَ
وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَقَ إِلَهًا وَاحِدًا وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ (البقرة
133)
Adakah kamu
hadir ketika Ya`qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada
anak-anaknya: "Apa yang kamu sembah sepeninggalku?" Mereka
menjawab: "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim,
Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh
kepada-Nya."
Ayat di atas
membuktikan betapa besarnya perhatian Nabi Ibrahim as pada pendidikan
anak-anaknya, dia tidak rela kalau anaknya bodoh atau berada pada jalur
pendidikan yang salah. Jangan sampai terjadi, hanya karena alasan ekonomi, atau
alasan pekerjaan, kita mengabaikan pendidikan anak kita dan tidak tahu menahu
apa yang mereka pelajari, apa yang mereka lakukan selama ini. Sudahkah
anak-anak kita mengamalkan ajaran agama secara benar? Sudahkan orang tua
memberikan contoh teladan yang baik pada mereka? Kalau belum bersiaplah untuk
menerima cobaan Allah melalui anak kita,
Ketahuilah bahwa
pendidikan yang pertama dan utama adalah pendidikan akhlaq dan agama. Sedangkan
pendidikan umum merupakan pendukung dari pendidikan agama tersebut. Terpuruknya
bangsa ini bukan karena sumberdaya manusianya yang kurang cerdas, tetapi karena
bobroknya moral dan akhlaq. Mereka yang tidak dilandasi akhlak, dengan ilmunya
akan melakukan korupsi, penyalahgunaan jabatan, dan mereka dengan kekayaannya
akan membolehkan segala cara demi meraih kekuasaan dan kepuasan nafsunya.
Banyaknya
kasus kenakalan remaja seperti pergaulan bebas, narkoba, tawuran dll, terjadi
akibat dari kurangnya perhatian dan pengawasan orang tua terhadap akhlaq
mereka. Menurut data Depkes (2004),
di Indonesia terdapat 12-19 juta orang rawan untuk terkena HIV dan diperkirakan
ada 95.000-130.000 penduduk yang tertular HIV dan separoh dari jumlah tersebut
korbannya adalah remaja usia 12-19 tahun. Faktor yang sangat berpengaruh pada
penularan HIV/AIDS adalah perilaku seks bebas, dan penggunaan narkoba.
Perkiraan pengguna narkoba saat ini adalah 1,3-2 juta orang. Dari jumlah
tersebut 30-93% terinfeksi HIV. Juga Indonesia terkenal dengan tawuran
pelajarnya. Tahun 2012 ini saja sudah ada 300-an kasus tawuran pelajar yang
menewaskan 12 pelajar. Anehnya
lokasi tawuran ini masih dekat dengan sekolah tempat mereka belajar.
Fakta ini
sungguh ironis, kita semua harus bertanggungjawab terhadap masa depan mereka.
Oleh karena itu kita harus berkorban harta demi pendidikan anak-anak kita, kita
juga harus berkorban waktu demi mengawasi pergaulan anak-anak kita dan kita
juga harus berkorban tenaga demi mengarahkan mereka menuju hal-hal postif yang
diridhoi Allah swt.
Yakinlah bahwa
pengorbanan kita, tidak akan pernah sia-sia apapun hasilnya. Allah berjanji
akan mempertemukan kita kembali dengan anak-anak kita di akherat apabila mereka
tetap beriman pada Allah dan menjalankan syariat Islam secara baik. Allah
berfirman:
وَالَّذِينَ
آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُم بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ
ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُم مِّنْ عَمَلِهِم مِّن شَيْءٍ كُلُّ امْرِئٍ
بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ ﴿الطور ٢١﴾
Dan
orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam
keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada
mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan
apa yang dikerjakannya.
3. Kepedulian Ibrahim pada
kesejahteraan anak dan keluarga
Nabi
Ibrahim as adalah sosok seorang bapak yang baik, dan suami yang bertanggung
jawab. Demi membahagiakan keluarganya, Nabi Ibrahim as rela merantau ribuan
kilometer dari Palestina ke Mesir, dan itu dilakukan beberapa kali meskipun
kondisi alam yang tandus dan panas. Sebagaimana diungkapkan dalam doa Nabi
Ibrahim as:
رَّبَّنَا إِنِّي
أَسْكَنتُ مِن ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِندَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ
رَبَّنَا لِيُقِيمُواْ الصَّلاَةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِّنَ النَّاسِ تَهْوِي
إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُم مِّنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ (إبراهيم 37)
Ya Tuhan kami,
sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak
mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya
Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah
hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari
buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.
Rasulullah menyatakan bahwa seseorang yang bekerja
keras guna mencari rizki yang halal untuk keluarga, dinilai oleh Allah sebagai
sadaqah yang tertinggi. Dalam hadis beliau bersabda:
وَدِينَارٌ أنْفَقْتَهُ عَلَى
أهْلِكَ ، أعْظَمُهَا أجْراً الَّذِي أنْفَقْتَهُ عَلَى أهْلِكَ . رواه مسلم .
Satu dinar dari harta yang engkau
nafkahkan untuk keluargamu merupakan pahala yang paling besar di sisi Allah
Jatuhnya perekonomian dunia saat ini,
berdampak pada banyaknya gelombang PHK di mana-mana, sehingga banyak
pengangguran. Data kompas menyebutkan bahwa jumlah pengangguran terbuka sebanyak 11,6 juta orang.
Meskipun demikian, sebagai seorang muslim kita tidak boleh berputus asa, dan
sebaliknya harus bangkit singsingkan lengan untuk menatap hari esok dengan
penuh optimisme dan harapan baru yang lebih baik. Allah berjanji, selama
seseorang berusaha secara maksimal di jalan Allah, pastilah ia akan menemukan
jalan kesuksesan. Allah berfirman:
وَالَّذِينَ
جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ
الْمُحْسِنِينَ (العنكبوت 69)
Dan orang-orang yang berjihad untuk
(mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan Kepada mereka jalan-jalan
Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.
فَإِنَّ مَعَ
الْعُسْرِ يُسْرًا (5) إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا (6) فَإِذَا فَرَغْتَ
فَانصَبْ (7) وَإِلَى رَبِّكَ فَارْغَبْ (8)
(5)
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, (6). sesungguhnya
sesudah kesulitan itu ada kemudahan, (7) Maka apabila kamu telah selesai (dari
sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, (8) dan
hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.
Syekh 'Aid Abdullah al-Qarany dalam
kitabnya "la tahzan" mengatakan: "apabila anda melihat
padang pasir yang luas tak bertepi, yakinlah bahwa di balik itu akan ada taman
hijau nan indah dan apabila saat ini anda bermandikan air mata yakinlah
sebentar lagi akan datang senyum kesuksesan, asalkan kita tetap yakin bahwa
Allah akan menolong kita dan terus berusaha tanpa henti".
Semoga Allah memberikan kemampuan pada kita untuk meneladani kisah Nabi
Ibrahim dan juga utusan-utusan Allah yang lain agar hidup kita, kondisi anak
kita, keadaan keluarga kita menjadi lebih baik, amin ya robbal alamin.
جعلنا الله وإياكم من العائدين والفائزين
وأدخلنا وإياكم في عباده الصالحين وقل رب اغفر وارحم وأنت خير الراحمين واستغفروه
إنه هو الغفور الرحيم
الخطبة الثانية :
الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر
الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر الله أكبر، الله أكبر كبيرا والحمد لله
كثيرا وسبحان الله بكرة وأصيلا الحمد لله الذي جعل هذا اليوم عيدا للمسلمين وجعل
في قلوب المسلمين بهجة وسرورا. أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن
محمد عبده ورسوله اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى آله وأصحابه أجمعين. أما بعد
فيا أيها الناس اتقوا الله فقد أفلح من تزكى وذكر اسم ربه فصلى. اعلموا أن الله
أمركم بدأ فيه بنفسه وثنى بملائكته المسبحة بقدسه وقال تعالى إن الله وملائكته
يصلون على النبي يا أيها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما
اللهم صل وسلم على سيدنا وشفيعنا محمد وعلى
آله وأصحابه أجمعين وارض اللهم عن الخلفاء الراشدين سيدنا أبي بكر الصديق وعمر
وعثمان وعلي وعن كل الصحابة والتابعين وتابعي التابعين ومن تبعهم إلى يوم الدين
وعلينا معهم برحمتك يا أرحم الراحمين
اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين
والمؤمنات الأحياء منهم والأموات إنك سميع قريب مجيب الدعوات ياضي الحاجات برحمتك
يا أرحم الراحمين.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar