Maasyirol muslimin
Marilah kita taati
perintah2 Alloh, marilah kita tinggalkan larangannya, dan berusahalah dengan
sungguh-sungguh untuk terus berusaha menjadi orang yang taat kepada Alloh dalam
arti yang sebenar-benarnya, kita harus berusaha untuk menjaga diri kita dan
keluarga kita agar istiqomah dalam mematuhi aturan Alloh dalam setiap kondisi,
Dalam setiap fase
kehidupan kita, sejak anak, kita harus belajar taat kepada Alloh, lalu
berkembang menjadi pemuda yang patuh Alloh, dengan mengamalkan aturan2 dari
Alloh, dan aktif dalam memperjuangkan agama Alloh ,
Agar kita tetap
dalam kondisi taat dan taqwa kepada Alloh maka sering-seringlah ingat mati,
ingat nikmat akhirat . takut siksa neraka ,
Pupuklah keyakinan bahwa cepat atau lambat, kita semua pasti akan mati.
Hal ini penting,
Mengapa, karena
hati manusia entah pengaruh apa sering berubahrubah, ada orang di masa anak2 ,
baik sekali, ngaji dan ke masjid tidak pernah ditinggalkan, sopan santun,
lembut tutur katanya , tanda2 kesolehan tampak jelas di wajahnya
namun ketika masuk
di usia pemuda, kira usia 15 bisa kurang dan lebih berubah menjadi pemuda binal
, nakal tak kenal ngaji, nggak pernah sholat, apa lagi baca alquran, padahal
dulu semasa masih kanak2 kkebiasaan2 baik itu tidak pernah ditinggalkan,
sekarang tidak pernah lepas dg HPnya, pelajaran sekolahnya berantakan, mulai
kenal arak-narkoba-miras dan sejenisnya, melai kenal pacaran, bahkan berani
berbuat zina, dan dosa2 lainnya,
bayangkan bagaimana
perasaan hati orang tuanya, yang dengan kasih sayang dan kelembutan seorang ibu
merawat dan menjaganya siang malam dengan sabar ingin melihat anaknya menjadi
orang baik, orang sholih , tapi di permulaan usia remajanya sudah rusak dan
bejat akhlaq nya
ibunya pasti
menyesal telah melahirkan , menyusui, dan membesarkan anak seperti ini,
namun doa penuh
kasih seorang ibu kepada anaknya tidak pernah berhenti siang dan malam di
panjatkan kepada Alloh, agar anaknya kembali menjadi anak sholih
ayahnya pasti
kecewa berat, mungkin diam2 sang ayah berharap anak yang membawa malu ini, yang
setiap hari memproduk dosa cepat mati saja, namun naluri seorang Ayah tetap
tidak tega, maka doa penuh kasih kepada anaknya tidak pernah berhenti siang dan
malam di panjatkan kepada Alloh, agar anaknya kembali menjadi anak sholih
maasyirol muslimin
Pupuklah keyakinan bahwa cepat atau lambat, kita semua pasti akan mati.
karena dengan modal keyakinan ini memudahkan kita untuk
dapat merasakan adanya negeri akhirat. Yaitu Alam kelanggengan,
tempat kita disana, di negeri akhirat itu tergantung dari bekal
atau pahala yang kita bawa dari dunia.
"Kesadaran" akan hal ini akan dapat
memotivasi, bahwa kehidupan di dunia pada hakikatnya adalah semata-mata arena
untuk mengumpulkan pahala,
yaitu dengan jalan taat dan patuh melaksanakan
"aturan main" yang ditentukan Allah dan Rasulullah, yang antara lain:
amar makruf nahi
mungkar , mendirikan shalat, berserah diri / tawakkal, sabar waktu ditimpa
musibah , bertahan dalam
kondisi tidak nyaman, sabar waktu diperlakukan zalim oleh orang , melawan kedloliman jika punya kemampuan,
meninggalkan perbantahan sedangkan kita merasa benar, berlaku baik kepada
orang, menolong orang yang sedang kesusahan, tidak iri hati dengki, tidak
takabur/sombong, tidak riya atau pamer, membantu dalam pekerjaan keluarga,
tidak menyakiti hati orang dan tidak memutuskan persaudaraan, menjauhkan diri
dari sikap amarah, / mudah marah
/ emosinan, berlaku bijaksana waktu disakiti orang, selalu memohon
ampun bila terlanjur melakukan pembangkangan, atau maksiat, tidak bergunjing atau
membicarakan aib orang, kecuali
dengan tujuan agar orang lain selamat dari kejahatan fitnah yang dilakukannya
tidak berburuk sangka,/ suk dhon, kecuali kepada orang2 yang dikenal licik, dan
mempunyai gelagat tidak baik, karena umumnya orang yang tertipu justru dimulai
ketika kita husnudllon, silahkan tanya orang2 yang pernah tertipu , awalnya
adalah tidak menaruh curiga, lalu percaya dan akhirnya tertipu
kebaikan lainnya , tidak
berlaku zalim ( baik itu zalim tindakan, ucapan atau pun pikiran ), selalu ramah, memaafkan orang yang menganiayai
kita
selalu ingat Allah ( di waktu duduk, berjalan maupun
berbaring )
mendamaikan permusuhan, memuliakan tamu, memenuhi undangan,
menjenguk yang sakit, mengajak orang ke jalan Allah, menyampaikan kebenaran, memenuhi janji,
berlaku baik terhadap tetangga, mengeluarkan zakat , bersedekah, tidak kikir, menjaga
kebersihan, mendoakan orang tua, tidak durhaka kepada orang tua,
berlaku lemah lembut kepada pembantu, mengantarkan
jenazah, olah raga agar sehat untuk ibadah kepada Alloh, menuntut ilmu,
mengamalkan ilmu, menyantuni anak yatim, bersyukur atas nikmat-Nya, melaksanakan haji
bagi yang mampu, tidak melakukan syirik, tidak mendatangi dukun dan percaya
dukun yang sering dikatakan paranormal atau orang pintar,
bekerja mencari yang halal. Dakwah, jihad membela agama
Alloh bukan membela yang mbayar, membela rasululloh ketika dihina,
jangan ketika idolanya di singgung di bela
matimatian, namun ketika rosululloh dihina, diam, ketika dzurriyah rosululloh
di dholimi mlengos pura2 tidak tau, bahkan hanya sekedar dengan sepenggal kata
pembelaan tidak mau dll
maasyirol muslimin
untuk dapat memudahkan taat pada aturan main yang
dibuat Allah dan Rasulullah saw., kita harus memiliki fundamen-fundamen yang mantap, yaitu
berupa pengertian/pemahaman
yang mendalam mengenai konsepsi-konsepsi
Allah tentang manusia.
Dengan kata lain ,
itulah hikmah
Jangan
mengharapkan pengertian/pemahaman / hikmah ini datang secara instant, secara cepat, karena pengertian/pemahaman
agama ini
hanya akan dikuasai setelah melalui proses pencarian yang sungguh sungguh (Al-Israa:19).
وَمَنْ اَرَادَ الْاٰخِرَةَ
وَسَعٰى لَهَا سَعْيَهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَاُولٰۤىِٕكَ كَانَ سَعْيُهُمْ مَّشْكُوْرًا
١٩ ( الاسراۤء/17:19)
19. Siapa yang
menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh,
dan dia adalah mukmin, mereka itulah orang yang usahanya dibalas dengan baik.,
Bila kita
tidak
pernah "menghidupkan' proses
ini, atau mencari pengertian/pemahaman /hikmah ajaran agama maka
kita
tidak akan dapat mengerti secara haqul yagin konsepsi-konsepsi Allah terhadap
manusia.
Semakin dini proses ini dihidupkan, maka semakin
lengkap dan dalam pengertian/pemahaman
agama yang akan diperoleh.
Oleh karena itu, bila kita mulai menghidupkan proses
ini di usia 60-an , atau mencari
pengertian/pemahaman /hikmah ajaran agama setelah pension misalnya, maka dengan umur
yang tersisa akan sedikit sekali pengertian/ pemahaman agama yang dapat diperoleh.
Seusia itu sudah
banyak sel2 otak yang mati, sehingga pelajaran sederhana sulit dipahami,
Di usia itu
biasanya Penyakit tua satu persatu mulai datang, sehingga badan ini rasanya malas di ajak ibadah dan belajar
Dan kendala2 lain
ini berarti semakin sulit pula kita dapat taat pada
keinginan-keinginan-Nya
Alloh.
Fakta sejarah menunjukan, potensi mendapatkan
"pencerahan" pemahaman
agama paling
kuat terdapat pada usia muda, bukan pada usia lanjut.
Pemeluk dan pengikut setia para nabi pun pada awalnya
adalah para pemuda.
Tatkala nabi Musa as. mengajak kaumnya untuk menyembah
Allah, maka hanya para pemuda sajalah yang mau mengikuti seruannya [Yunus:83).
فَمَآ اٰمَنَ لِمُوْسٰىٓ
اِلَّا ذُرِّيَّةٌ مِّنْ قَوْمِهٖ عَلٰى خَوْفٍ مِّنْ فِرْعَوْنَ وَمَلَا۟ىِٕهِمْ اَنْ
يَّفْتِنَهُمْ ۗوَاِنَّ فِرْعَوْنَ لَعَالٍ فِى الْاَرْضِۚ وَاِنَّهٗ لَمِنَ الْمُسْرِفِيْنَ
٨٣ ( يونس/10:83)
83. Tidak ada yang
beriman kepada Musa selain keturunan dari kaumnya disertai ketakutan kepada
Fir‘aun dan para pemuka kaumnya yang akan menyiksa mereka. Sesungguhnya Fir‘aun
benar-benar sewenang-wenang di bumi. Sesungguhnya ia benar-benar termasuk
orang-orang yang melampaui batas.
Begitu juga pada awal Rasulullah saw. menyampaikan risalah Islamnya,
para pemudalah yang lebih dulu menyambutnya.
Pemuda-pemuda itu antara lain Ali bin Abi Thalib KR,
Abu dzar algiffari, Umar bin Khatab, Sa'ad bin Abi Waqash, Mua'dz bin Jabal,
Abdullah bin Mash'ud, Thalhah bin Ubaidilah, Zubair bin Awwam, dan lain-lain
yang rata-rata baru menginjak usia 20 tahun.
Adapun Abu Bakar Ash-Shiddiq saat itu usianya belum
mencapai 40 tahun. Artinya Masih
muda
Demikian pula ketika masyarakat keranjingan menyembah
berhala, tampil pula pemuda Ibrahim yang menghancurkan berhala yang mereka
sembah (Al-Anbiyaa':60).
قَالُوْا سَمِعْنَا فَتًى
يَّذْكُرُهُمْ يُقَالُ لَهٗٓ اِبْرٰهِيْمُ ۗ ٦٠ ( الانبياۤء/21:60)
60. Mereka (para
penyembah berhala yang lain) berkata, “Kami mendengar seorang pemuda yang
mencela mereka (berhala-berhala). Dia dipanggil dengan nama Ibrahim.”
Kita pun mengenal sikap teguh para pemuda yang menentang kompromi
antara kebatilan dan
kebenaran dalam kisah para penghuni gua (ashabul kahfi); yang pada akhirnya
mereka ditidurkan Allah selama 309 tahun [Al-Kahfi:25]
وَلَبِثُوْا فِيْ كَهْفِهِمْ
ثَلٰثَ مِائَةٍ سِنِيْنَ وَازْدَادُوْا تِسْعًا ٢٥ ( الكهف/18:25)
25. Mereka tinggal dalam
gua selama tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun.
Begitu juga para nabi seperti nabi Yusuf as, Isa as.,
dan lain-lainnya, mereka menjadi nabi dalam usia muda.
Hal ini semua menunjukan bahwa potensi untuk menangkap pencerahan, hidayah, hikmah, pemahaman terhadap agama
paling kuat terdapat pada usia muda, bukan setelah tua,
Begitu pula karir waliyulloh
, seperti syeh abdul qodir jailani, hasan basri . raden patah, sunan gresik,
dll memulai karir kawaliannya juga waktu masih muda
ulama seperti imam
syafii , hambali kh hasyim asyari, KH ahmad dahlan dll, juga memulai karir
keulamaannya waktu masih muda
begitu juga tokoh2
islam seperti sukarno, hatta, muhammad nasir , tan malaka, dll , mereka semua memulai karir ke-tokohannya
sejak waktu masih muda bahkan sejak anak2, lanjut ke usia muda . hingga dewasa
Mereka menjadi
tokoh tidak tiba2, tidak instan, tidak menjadi tokoh karena menyebar baliho
dimana-mana , mereka menjadi tokoh tidak karena membayar pelacur2 intelektual
kere. Tidak Membeli ulama2 rakus dunia, tidak menyogok politisi2 busuk
Tapi mereka merintis sejak masa anak2 hingga dewasa,
Wahai pemuda
purwosari khususnya, bangkitlah pelajari islam, pahami islam, amalkan islam , perjuangkan
islam, menangkan islam
Kemenangan islam
adalah rahmat untuk semua orang, kekalahan islam berarti bencana , penderitaan
dan kehinaan,
Indonesia Emas
adalah Indonesia ketika puncak peradaban islam memimpin, bukan mengekor
اعوذ بالله من الشيطان الرجيم: وَمَا اَرْسَلْناكَ
اِلَّا كَا فَّةً لِّلنَّاسِ بَشِيْرًا وَّنَذِيْرًا وَّلاكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ
لَا يَعْلَمُوْنَ
وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَالرَّسُوْلَ
فَاُولٰۤىِٕكَ مَعَ الَّذِيْنَ اَنْعَمَ اللّٰهُ عَلَيْهِمْ مِّنَ النَّبِيّٖنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ
وَالشُّهَدَاۤءِ وَالصّٰلِحِيْنَ ۚ وَحَسُنَ اُولٰۤىِٕكَ رَفِيْقًا ٦٩ ( النساۤء/4:69)
بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ،
وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ
وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ
العَلِيْمُ، إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم
اَلْحَمْدُ
للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ.
وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ
وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ
رِضْوَانِهِ.
اللهُمَّ
صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ
تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
أَمَّا
بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا
عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ
بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ
وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا
صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
.
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ
وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ
عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ
بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ
بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا
أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ
اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ
اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ
وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ
الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ
وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ.
اللهُمَّ
ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ
اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا
اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا
رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ.
يا الله
يا سميع يا بديع يا رفيع يا واسع يا حافظ يا مقيت يا مجيب خلصنا من الوباء
يا رب..
نجّ الشباب.. نج الشباب.. من هموم الحياة.. ومما يواجهه من الأهوال والصعاب..
اللهم زوج عزَّابهم.. وحصَّن فروجهم.. وجنبهم قُرناء السوء.. واحفظهم من الفتن ما
ظهر منها وما بطن.. اللهم ارزق شباب المسلمين عفة يوسف عليه السلام.. وارزق بنات
المسلمين طهارة مريم عليها السلام.. واحفظهم كما حفظت الأولين.. ونَجِّهِمْ بفضلك
وقوتك يا قوى يا متين.. واحفظ نساء المسلمين من شر خلقك أجمعين.
رَبَّنَا
آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ
النَّارِ..
عِبَادَاللهِ
! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ
وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ
تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ
نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ